This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Rabu, 28 Januari 2009

LAPORAN PHOTOGRAFI

LAPORAN PRAKTIK PHOTOGRAFI
CUCI FILM NEGATIF
BLACK AND WITH


























PENYUSUN: Atas kerja sama :
KARSAN 1.Irvan Kuswoyo
2.Janu Prioka
3.Karsan
4.Khanifudin
5.Liana Septiana



Wanareja,03 Januari 2009


SMK Negeri 1 Wanareja
Jalan Sirkaya



KATA PENGANTAR

Kami penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah YME atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelaisaikan laporan ini.
Ucapan terima kasih juga kami ucapkan sebesar-besarnya kepada Bapak Anggoro Suraso selaku kepala SMK Negeri 1 Wanreja,Bapak ibu guru dan karyawan SMK Negeri 1 Wanreja yang telah memberikan dukungan kepada kami ,tidak lupa juga pada Bapak Wahyu selaku pengajar yang mengajari kami cara mencuci film negative hitam putih dan ucapan juga untuk Ayah Ibu kami yang telah mendukung kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini kami buat bedasarkan hasil praktik yang telah kami lakukan pada tanggal 03Januari 2009 kemarin yang dilaksanakan dengan kerjasama dari :
1.Irvan Kuswoyo
2.Janu Prioka
3.Karsan
4.Khanifudin
5.Liana Septiana



Kami menyadari bahwa laporan ini belumlah sempurna,oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.






Wanareja,03 Januari 2009

Penyusun


DAFTAR ISI
Kata Pengantar II
Daftar isi III
BAB I Pendahuluan
A.Latar Belakang
B.Tujuan
BAB II Materi
A.Alat-Alat
B.Bahan-Bahan
C.Cara Kerja
D.Hasil Kerja
BAB III Penutup
A.Kesimpulan
B.Kritik Dan Saran

























BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Mungkin kita tidak asing lagi dengan yang namanya “cuci film negatife hitam putih”tapi kita tidak tuhu caranya mencuci film dan alat,bahan apa saja yang kita perlukan.
Dengan alasan diatas maka kami berinisiatif untuk melakukan praktik mencuci film hitam putih yang mungkin akan berguna bagi kita semua seperti :
•Tiapkali kita ingin mencetak hasil foto kita tidak harus pergi ke tukang film karena kita sendiri bias melakukannya
•Untuk mengetahui hasil karya kita tidak perlu mengeluarkan uang banyak-banyak karena kita sendiri dapat mencetaknya
•Karya kitapun dapat dinikmati oleh orang banyak

B.Tujuan

Kami melakukan praktik ini agar :
►kita semua tahu bagai mana cara mencuci film negatife
► menambah pengetahuan kita tentang dunia photografi
► melatih kreatifitas & kecakaap















BAB II
MATERI

A.Alat-Alat
Sebelum kita melakukan praktik sebaiknya kita mempersiapkan alat-alat yang di gunakan, yaitu :
1. Nampan 2 buah dengan warna yang berbeda
2. Tabung pencuci
3. Kamera manual
4. Gunting
5. Kaos hitam lima buah
6. Sendok
7. Stop wacth atau jam
B.Bahan-Bahan
Selain alat-alat di alat-alat di atas kita juga harus mempersiapkan bahan-bahan yang diperlukan diantaranya :
1.Minigrain
2.Air sumur
3.Klise atau negative
C.Cara Kerja
A.pemotretan
• Masukan film ke dalam kamera di ruang gelap agar aman.
• Fotokan tanpa objek 3 kali agar aman
• Foto objek dengan mengatur speed,diafragma & fokusnya
• Kemudian foto tanpa objek 2 kali
B.pelarutan minigrain
• Masukan minigrai yang kecil terlebih dahulu
• Masukan ke dalam blastrang yang berisi air ½ bagian
• Kemudian masukan minigrain yang besar
• Aduk – aduk hingga minigrain larut dalam air
C.memasukan film kedalam tabung pencuci
• Siapkan kaos hitam sebanyak 5 buah yang sudah di jasdikan satu/ di ruang gelap
• Masukan kamera,tabung pencuci,gunting kedalam kaos hitam/ruang gelap
• Masukan tangan ke dalam lengan kaos
• Tutup semua lubang dengan rapat
• kemudian di dalam kaos buka kameranya dengan menekan penguncinya dan tarik pengunci film
• keluarkan film dari kamera
• Potong film dan sisakan sedikit
• Buka tabung pencuci, keluarkan tempat film diletakan
• Masukan film kedalam tempat pencuci
• masukan ke yang besar
• Lalu putar sampai kira – kira yergulung semua
• Masukan tempat pencuci ke tabung pencuci, yang besar di bawah
• Tutup tabung rapat - rapat
• Kemudian keluarkan dari dalam kaos
D.Pencucian Film
• Isi tabung larutan dengan minigrain sampai penuh
• Masukan tutup tabung dan putar-putar searah selama 12 menit
• Kemudian keluarkan kembali larutannya
• Masukan air sumur ke dalam tabung
• Kocok – kocok hingga sekiranya bersih
E.Proses pembilasan
• Buka tabung pencuci
• Tarik filmnya
• Bilas film dengan sampai kesat
• Lihat hasilnya
D.Hasil Praktik
Setelah melalui proses-proses panjang diatas akhirnya kita dapat mendapatkan hasil yang memuaskan. Hasil praktik kami jadi dengan S=1/30,f=22 & S=1/30,f=22
Inilah gambar klisenya:





BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah praktikdapat kami simpulkan bahwa negatife yang belum di cuci sangat peka terhadap cahaya dan jika terkena cahaya sedikit saja film bisa terbakar. Kita juga dapat mengirirt biaya dengan menggunakan stop bath yang seharusnya ada tapi kita tiadakan karena tanpa stop bathpun jadi asal develovernya menggunakan minigrain

B.Kritik dan Saran
Dari hasil praktik kami,kami tahu bahwa masih banyak kekurangan maka dari itu sangatlah bijak jika anda memberikan kritik dn saran kepada kami. Semoga hasil praktik yang kami lakukan semoga dapat berguna bagi kita semua.

Perkembangan Kamera
1. Kamera diam (Still camera)
Kamera Kuno
Pada masa awalnya kamera foto dikenal oleh masyarakat, bentuknya sangat jelek sekali. Sama sekali tidak enak dilihat Kenapa? Karena kamera pada zaman itu, bentuknya seperti binatang tapir. Hanya bedanya ‘makhluk’ ini mempunyai kaki tiga (atau umumnya disebut tripod), diujung moncongnya ada sebuah lensa yang fungsinya untuk mengambil gambar. Disisi lainnya adalah tempat kita untuk melihat obyek yang ingin kita foto melalui lensa. Kita harus menutup dengan kain pada saat ingin mengambil foto, karena tidak boleh ada cahaya yang berlebihan pada saat gambar diambil. Kemudian kita dibantu oleh seseorang untuk memegangi lampu kilatnya. Pada saat itu lampu kilatnya sangat besar, hampir atau bahkan sebesar kamera itu sendiri. Setelah kita mengambil foto, dari lampu kilatnya akan keluar asap yang menandakan bahwa cahaya baru saja dikeluarkan dari lampu kilat ini.
Kamera Modern
Berbeda di zaman modern seperti sekarang ini, sudah banyak perubahan terhadap fisik dan teknologi kamera itu sendiri. Kamera zaman dulu harus dibawa berat-berat, zaman sekarang kamera sudah bisa dimasukan ke saku.
Mulai dari munculnya kamera saku yang menggunakan baterai tabung AAA untuk dayanya hingga digital kamera yang tidak perlu gonta-ganti baterai, karena cukup diisi kembali (recharge). Kalau baterai habis tinggal dibuang dan diganti dengan baterai baru. Untuk sekarang ini mulai menjamur kamera digital.

Sebelum kita bahas mengenai kamera digital, kita bahas dulu mengenai kamera modern. Kamera modern ada beberapa bentuk, diantanya yang berbentuk kotak sebesar telapak tangan kita dan yang lebih besar (kamera profesional). Kamera saku, biasanya mempunyai lensa yang seadanya, artinya kamera ini digunakan oleh orang-orang awam atau fotografer amatiran. Wujud fisiknya tentu saja mempuyai lensa, shutter (tombol untuk ‘menembak’), tombol zoom (tidak semua kamera punya, tergantung dari murah dan mahalnya), flash meter (indikator untuk pencahayaan) dan sarung. Sedangkan kamera profesional, ukurannya hampir 2 kali kamera saku dengan bentuk lensanya yang menjulur ke depan seperi belali gajah. Lensanya dapat diatur jarak kejernihannya dengan cara diputar-putar belalainya supaya mendapatkan hasil foto yang maksimal. Pada kamera profesional seperti ini ada beberapa produk yang lampu kilatnya sudah jadi satu dengan kameranya dan ada juga yang terpisah. Di kamera jenis ini ada lubang untuk memasukan tripod (kaki tiga penyangga) dan lampu kilat tambahan. Umumnya para fotografer profesional menggunakan kamera seperti ini.

Perusahaan-perusahaan terkemuka yang membuat kamera modern seperti ini ada beberapa seperti Canon, Casio, Contax, Fujifilm, Kodak, Konica, Minolta, Nikon, Olympus, Panasonic, Pentax, Polaroid, Ricoh, Zeiss, Zenith dan banyak lagi merk-merk lain yang kurang dikenal bagi masyarakat awam.
Sekarang kita bahas kamera digital. Apa itu kamera digital? Kamera digital adalah sebuah pengembangan kamera modern dari sisi teknologi dan bentuknya. Kelebihan dari kamera digital adalah kita dapat melihat hasil jepretan foto kita sebelum dicetak. Kamera digital pun ada beberapa jenis lagi, kamera untuk umum atau orang awam dan kamera digital untuk profesional. Untuk kamera umum, biasanya yang perlu kita perhatikan saat ingin membeli adalah apakah jumlah pixel yang dihasilkan itu besar atau tidak. Mengapa pixel perlu diperhatikan? Karena kalau tujuan kita membeli kamera digital untuk dicetak fotonya, dengan jumlah pixel yang besar akan sangat membantu hasil jepretan kita. Apabila dicetak lebih besar dari ukuran normalnya (3R - 4R) ke ukuran 10R, gambar tidak akan ‘kabur’.
Hasil jepretan dari kamera digital dapat kita simpan dulu dikomputer sebelum kita cetak ke kertas. Bahkan saat ini sudah tersedia dibeberapa toko yang menyediakan layanan cetak digital. Artinya kita bisa mencetak foto-foto yang ada di kamera digital, telepon genggam, flashdisk, dan CD tanpa harus masuk ke komputer dulu.
Akibat dari perkembangan teknologi, perusahaan-perusahaan yang sebelumnya bergerak di bidang teknologi informasi pun ikut-ikutan membuat kamera digital, berikut beberapa merk-merk ternama kamera digital diantaranya adalah Canon, Casio, Contax, Fujifilm, Hewlett-Packard, Kodak, Konica, Minolta, Nikon, Olympus, Panasonic, Pentax, Polaroid, Ricoh, Samsung, Sony, Zeiss, Zenit dan banyak lagi merk-merk lain yang kurang dikenal bagi masyarakat awam. Beberapa dari mereka adalah perusahaan yang sebelumnya bergerak dibidang teknologi informasi.
2. Kamera bergerak (Motion picture camera)
Kamera bergerak maksudnya kamera ini berfungsi untuk merekam momen-momen indah anda kedalam bentuk video. Tidak seperti still camera yang memungkinkan anda hanya merekam gambar diam. Kamera bergerak seperti ini pun macamnya banyak, mulai dari kamera video yang bisa masuk kantung atau dikalungkan hingga kamera untuk televisi. Ukuran kamera tersebut bisa sangat besar, sampai-sampai Anda harus memanggulnya di pundak Anda.
Kamera seperti ini tidak bisa dicetak hasil ‘jepretannya’, tetapi hasilnya bisa ditransfer ke dalam bentuk kaset video atau VCD.
Sama seperti kamera diam yang punya 2 zaman, kamera bergerak pun begitu. Di era awal kemunculannya, untuk merekam momen penting, Anda harus meletakkan lensa pembidiknya dekat dengan mata Anda. Supaya anda bisa berkonsentrasi dengan obyek yang akan Anda ambil. Sekarang, kamera-kamera ini menggunakan LCD sebagai pengganti lensa pembidik dari sisi mata. Anda cukup melihat melalui layar kecil, dari sana langsung terlihat gambar apa yang sedang diambil. Dengan kamera jenis ini, Anda bisa membidik obyek semau Anda dan terserah berapa lama Anda mau, karena kamera ini dilengkapi dengan kaset video atau sekarang ini sudah mulai menggunakan kartu memori.
3. Kamera Telepon genggam (Handphone camera)
Sebenarnya jenis kamera pun bertambah dan berfungsi ganda. Seperti saat ini ada beberapa vendor telepon genggam, seperti Sony Ericsson, Nokia, Samsung, LG, Motorola, Philips, dsb mulai meluncurkan produk telepon genggam berkamera. Kami rasa produk-produk telepon genggam berkamera ini dibuat dengan asumsi orang-orang sekarang ini ingin memperoleh kemudahan. Mereka tidak mau membawa telepon genggam di tangan yang satu dan kamera ditangan yang lainnya.
Keengganan masyarakat yang mempunyai mobilitas tinggi inipun semakin banyak dan dapat dipenuhi kebutuhannya dengan kehadiran sebuah Camera Phone. Untuk kehadirannya memang sudah dikembangkan sekitar abad ke-20. Mengenai pengembangannya sendiri mengikut sertakan berbagai hak paten.
Namun kehadiran Camera Phone untuk yang pertama kali, berhasil disajikan oleh salah satu vendor Jepang. Pengenalan ini terjadi sekitar tahun 1995. Semenjak inilah proses perkembangan Camera Phone terus maju pesat. Hingga untuk awal ke-21 sekarang ini telah menjadi hal yang lumrah dan bukan benda yang mengejutkan.
Memang ekspetasi masyarakat luas dari Camera Phone semakin meningkat dan menginginkan sangat akan sebuah peningkatan kualitasnya. Walaupun begitu pasar kamera tidaklah mati, karena kualitas gambar yang dihasilkan dari telepon genggam tidak sebagus kualitas dari spesial kamera.

Rabu, 21 Januari 2009

Topologi jaringan dan macam-macam jenisnya

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More